Hampir satu minggu blog ini offline, ada beberapa orang yang komplain ke saya kalau blognya sulit diakses dan sebagainya.
Semenjak kejadian diakusisinya Hostgator oleh EIG dan kejadian IDC 3D, saya memutuskan untuk mencari alternatif shared hosting yang tepat. Pilihan pun saya jatuhkan antara Bluehost, Hawkhost, Arvixe, Dreamhost, dan Site5.
Hanya saja yang baru saya coba adalah Arvixe, Site5, dan Hawkhost. Untuk Bluehost dan Dreamhost saya mungkin akan saya coba nanti.
Review Shared Hosting Site5 HostPro
Alasan saya tertarik dengan site5 adalah network-nya yang luas, selain itu juga review dari beberapa forum hosting untuk site5 juga sangat bagus.Tanpa pikir panjang saya memilih site5 paket HostPro untuk keperluan hosting saya, pembayarannya saya bayar lewat paypal. Proses perivikasinya sendiri berbeda dengan hosting kebanyakan. Jika kebanyakan hosting akan membuatkan akun kita begitu kita membayar. Namun untuk site5 kita harus kirim tiket konfirmasi dahulu.
Kelebihan site5
Yang saya kagum dari site5 adalah kecepatannya. Meskipun site5 tidak menawarkan litespeed dll, tetapi respon timenya bisa mencapai 18ms (saya mengujinya lewat pingdom). Itu adalah respon time tercepat selama saya memakai shared hosting.Selain itu, kita juga bisa memilih lokasi server kita. Untuk lokasi Asia kita bisa memilih India dan Singapore. Saya sendiri saat itu memilih Singapore.
Banyaknya domain dalam server yang saya tempati saat itu sebanyak 56 termasuk dua domain saya, cukup sedikit untuk ukuran shared hosting. Sebagai perbandingan bluehost bisa mencapai 1000 domain per servernya. Untuk melihat berapa banyak domain yang ada dishared hosting saya memakai reverse IP lookup tool.
Servernya sendiri sangat powerfull, menurut mereka minimal kita ditempatkan di Dual 5530 Gainstown processors with 8 cores, RAID-10 protected hard disk space, and 8 GB of RAM.
Kekurangan site5
Nah yang tidak saya suka dengan site5 adalah harganya yang menurut saya kurang bersaing untuk ukuran shared Hosting. Untuk Hostbasic (host satu domain) harganya sekitar $5.95/mo (satu tahun pembayaran).Hal lainnya yang tidak saya suka adalah control panelnya atau siteAdmin. Jika kamu terbiasa dengan cPanel pasti kamu akan merasa agak repot. adminPanel sendiri adalah cPanel yang di rombak oleh site5. Tetapi untuk memakai beberapa fiturnya, saya harus melakukan banyak klik.
Cloudflare, Saya menunggu hampir tiga hari untuk setting cloudflare, tetapi sayangnya blog saya terus offline. Atau pesan yang saya dapat adalah “Host not configured to Serve Web Traffic“.
Review Shared Hosting HawkHost
Lucunya, di Hawkhost saya sempat order dua kali. Yang pertama saya order paket Advanced, yang kedua saya pakai paket standard. Yang membedakan dari keduanya adalah maksimal tempat penyimpanan file dan bandwidth, tentunya harga juga.Pertama saya order paket Advanced, namun setelah beberapa hari saya melihat hal aneh pada CPU usage di cPanel Hawkhost saya, belum saya instal apa-apa, tetapi CPU usage-nya sudah mencapai 33%.
Setelah menghubungi support tentang hal ini, namun masalah ini tetap saja berlanjut. Sampai tiga hari berlanjut masalah CPU usage ini tidak ada respon. Saya memutuskan untuk cancel saja, takutnya nanti saya di suspend akibat CPU usage yang aneh ini.
Kelebihan Hawkhost
Yang paling pertama saya akan menyinggung harga, harga untuk pertama kali daftar di hawkhost sangat murah. Untuk paket standard yang saya pakai sekarang saya hanya perlu mengeluarkan $30. Tetapi fitur yang diberikan sama dengan paket advanced dan super.Hal lain yang saya suka adalah fitur yang segudang. Jika kamu login ke cPanel hawkhost, kamu akan menemukan berbagai tool yang canggih dan beragam. Untuk install script contohnya ada Fantastico, Sitesofware, dan Softaculous. Keperluan database ada prostage SQL, mySQL, dan remote SQL.
Selain itu, menurut mereka hawkhost juga mendukung cloudlinux dan litespeed. Artinya kemungkinan down situs/blog kita akibat pemakaian CPU berlebihan dari user lain bisa diminimalisir juga situs/blog kita bisa diakses dengan cepat berkat litespeed.
Selain di atas, Hawkhost juga mendukung cloudflare. Dan kita bisa mengaktifkannya lewat cPanel.
Kekurangan Hawkhost
Dibandingkan dengan hostgator dan site5. Saya kira tim support hawkhost tidak lebih baik. Jika diurutkan saya lebih menyukai tim support Hostgator, kemudian site5, dan terakhir hawkhost.Fasilitas online support-nya seringkali offline. Sehingga kita harus mengirimkan tiket atau langsung menelpon mereka. Selain itu masalah saya tentang CPU usage juga tidak ada jalan keluarnya yang mengakibatkan saya cancel paket hosting pertama saya di Hawkhost.
CPU usage yang aneh, ini mungkin hal apes saya pada oreder pertama saya. Di sana terlihat bahwa pemakaian CPU saya rata-rata 33% dan paling tinggi 100%. Dimana jika hal itu terus dibiarkan bisa mengakibatkan blog saya di suspend.
Anehnya, setelah saya order yang keduakalinya, masalah dengan CPU usage ini hilang atau normal seperti biasanya.
Refund Hawkhost vs Site5
Hal ini yang harus kamu cermati sebelum memilih hosting provider. Jangan sampai kamu disulitkan jika nanti kamu meresa tidak puas dan ingin uang kamu kembali seutuhnya.
Untuk site5 mereka memberikan garansi uang kembali selama 45 hari, sedangkan hawkhost 30 hari. Artinya jika dalam periode itu kamu merasa tidak puas, kamu bisa meminta untuk refund uang kamu 100%. Keduanya sudah saya coba refund dan uang saya kembali 100% tanpa potongan apapun.
Untuk hawkhost perlu 24 jam sampai uang saya kembali ke paypal. Sedangkan site5 6 jam, menurut mereka proses paling lama 3 hari.
Mana yang kamu pilih?
Saya sih lebih merekomendasikan Hawkhost. Tetapi jika budget kamu banyak kamu bisa memilih site5, karena networknya lebih cepat.
Komentar
Posting Komentar